Skip to content
footer-background

Tips Menghitung Kebutuhan Daya Listrik

Dalam melakukan perencanaan pembagunan, penting untuk menghitung kebutuhan daya listrik untuk memastikan sistem kelistrikan bangunan berfungsi dengan baik dan aman. Dengan mengetahui berapa banyak daya yang dibutuhkan, dapat membantu menghindari masalah seperti pemadaman listrik atau kerusakan peralatan. Di bawah ini kami akan menunjukkan cara menghitung kebutuhan listrik di rumah.

1. Memahami Rumus Daya Listrik

Langkah awal dapat memahami kebutuhan daya listrik pada bangunan. Daya listrik diukur dalam satuan Watt (W) yang merupakan hasil kali antara tegangan Volt (V) dan arus Ampere (A) :

Daya (W) = Tegangan (V) x Arus (A)

Untuk kebutuhan rumah tangga, kita sering menggunakan satuan kilowatt (kW), di mana 1 kW = 1000 W.

2. Mengidentifikasi Peralatan Listrik

Langkah selanjutnya kamu dapat membuat daftar semua peralatan listrik yang ada di rumah, semisal:

  • Lampu LED, 10 pcs
  • Kulkas, 1 unit
  • Televisi, 2 unit
  • Komputer, 1 unit
  • AC, 2 unit
  • Mesin cuci, 1 unit
  • dst

Kemudian kamu dapat mencatat daya tiap peralatan, setiap peralatan umumnya memiliki label yang dibutuhkan. Berikut adalah contoh beberapa peralatan beserta daya yang umum digunakan:

  • Lampu LED, 10 unit, 10 W
  • Kulkas, 1 unit, 150 W
  • Televisi, 1 unit, 100 W
  • AC, 2 unit, 800 W
  • Mesin cuci, 1 unit, 500 W
  • dst.

3. Menghitung Total Daya

Setelah mencatat daya masing-masing peralatan, jumlahkan semua daya peralatan yang akan digunakan secara bersamaan. Contoh :

  • Lampu LED: Total 100 W
  • Kulkas : Total 150 W
  • Televisi : Total 100 W
  • AC : Total 800 W
  • Mesin Cuci: Total 90 W
  • dst.

Total Daya Rumah = 100 + 150 + 100 + 800 + 90 = 1240 W

4. Tambahkan Cadangan Daya

Untuk keamanan, disarankan untuk menambahkan cadangan daya sekitar 20% dari total daya yang telah dihitung. Ini penting untuk menghindari overloading.

Cadangan Daya = 1240x 0.2 = 248 W

5. Hitung Total Daya Yang Dibutuhkan

Sehingga ditemukan total daya akhir yang dibutuhkan dalam rumah tersebut:

Total Daya Akhir = 1240 + 248 = 1488 W

6. Memilih Sumber Daya Listrik

Setelah mengetahui total daya yang dibutuhkan, kemudian kamu dapat memilih sumber listrik yang sesuai dari jaringan PLN, genset, atau panel surya. Pastikan daya yang kamu pilih dapat memenuhi total kebutuhan daya yang kamu telah hitung. Pada umumnya, tegangan listrik yang diberikan oleh PLN di Indonesia untuk rumah maupun bangunan lainnya adalah 220V dengan kapasitas daya listrik (VA) yang bervariasi, dari 450, 900, 1300, 2200 dst.

Ingat, Watt = Volt x Ampere x 0.86 (Standard PLN)

Maka, Watt = 220V x 10A x 0.86 = 1.892 W

Sebagai contoh, hitungan total kebutuhan menunjukan 1488 Watt (maksimal 1892 Watt), maka harus menggunakan kapaitas daya 2200 VA pada bangunan tersebut. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, akan membantu kamu dalam merencanakan penggunaan listrik dengan lebih baik. Agar lebih aman, kamu juga dapat memilih komponen listrik berstandar SNI, seperti Kabelmetal Indonesia yang sudah terbukti banyak dipakai pengguna di Indonesia. Jika kamu memiliki pertanyaan terkait kelistrikan, jangan ragu untuk menghubungi teknisi listrik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Langsung WA kami!